Senin, 18 Desember 2017

Proses Pembuatan Buah Mengkudu Busuk Sebagai Pupuk cair organik yang Ramah Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

     Umumnya sebagian limbah buah mengkudu busuk ini hanya dibuang begitu saja, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal buah mengkudu merupakan buah yang belum termanfaatkan secara optimal dan memiliki khasiat yang luar biasa. Dengan mengubah buah mengkudu busuk sebagai pupuk cair organik, maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, serta mengurangi pencemaran lingkungan.
     Pupuk sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk menambah unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Anjuran penggunaan pupuk ataupun bahan lain yang sifatnya organic dimaksudkan untuk mengurangi masalah yang sekarang timbul akibat dipakainya bahanbahan kimia yang telah terbukti merusak tanah dan lingkungan.Seperti penggunaan pupuk kimia akan berakibat merusak tanah. Penggunaan insektisida dan pestisida kimia dalam pengendalian predator, hama dan penyakit juga merusak lingkungan yang keduanya berpengaruh terhadap system pertanian.
Dari strukturnya pupuk organic yang beredar sekarang, ada yang berupa padat dan ada pupuk organic cair. Pupuk organic padat biasnaya dibuat dengan cara pengomposan. Pengomposan secara alami terjadi, namun dalam menyediakan kompos secara cepat dapat dilakukan dengan cara pengomposan menggunakan mikroba terepilih yang berhasil diisolasi dari tanah. Inokulum mikroba terpoikih tersebut sekarang tealh banyak dijual di toko-toko pertanian sperti StarDec, Orga Simba, EM Lestari,EM4,StarBio dsb.
Oleh karena itu pembuatan pupuk organik cair dari buah mengkudu busuk akan mengurangi pencemaran lingkungan. Sejalan dengan perkembangan IPTEK, maka buah mengkudu busuk tersebut diolah menjadi sebuah pupuk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari buah mengkudu. Selain itu, pupuk organik cair dari buah mengkudu busuk merupakan terobosan baru yang memiliki prospek yang lebih baik ditengah mahalnya harga pupuk saat ini.



1.2     Rumusan Masalah
1.2.1     Bagaiman proses pembuatan buah mengkudu busuk sebagai pupuk orgamik cair ?
1.2.2     Apakah  buah mengkudu busuk dapat dijadikan pupuk organik cair? 
1.3     Tujuan Penulisan
1.3.1     Untuk mengetahui proses pembuatan buah mengkudu busuk sebagai pupuk orgamik cair sebagai salah satu upaya pemanfaatan buah mengkudu yang banyak terdapat di kecamatan Tayu.
1.3.2     Untuk mengetahui apakah buah mengkudu busuk dapat digunakan sebagai   pupuk organik cair.
1.4     Manfaat Penulisan
         Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1     Dengan adanya pembuatan pupuk dari buah mengkudu busuk diharapkan dapat mengurangi limbah buah mengkudu busuk.
1.4.2     Dengan adanya pembuatan pupuk dari buah mengkudu busuk diharapkan dapat menghasilkan pupuk organik yang ramah lingkungan.



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Deskripsi Mengkudu
Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan mengkudu untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya : tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan, demam, dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut kahuna adalah orang memegang peranan penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina, dan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Hasil penemuan inilah yang menjadi latar belakang nama "Morinda" (Fevi Mawadah, 2013).


(Gambar.1 Buah Mengkudu)
2.2  Pengertian Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah)

2.3  Manfaat Pupuk Organik

 

1.      Bertambahnya unsur hara serta bahan organik yang bisa menyuburkan tanah. Prosesnya adalah dengan berkembangbiaknya mikroorganisme dalam tanah akan mengakibatkan perbaikan struktur tanah dan menjadikan sifat fisik dan kimia tanah akan terproses dengan mudah, daya ikat air yang menjadi lebih kuat, dan udara dalam tanah menjadi lancar. 
2.      Dapat memperbaiki sifat biologi dalam tanah, dengan semakin berkembangnya mikroorganisme atau jasad renik dalam tanah juga akan menyeimbangkan ekosistem sehingga musuh alami akan bertahan dan berkemabang biak sehingga akan menekan hama tanaman. 
3.      Penggunaan pupuk organik akan menjaga kelestarian alam, mejaga polusi dari penggunaan pupuk yang non organik dan menjaga keseimbangan ekosistem.

2.4  Jenis Pupuk Organik

 

Pupuk organik pada dasarnya terdapat dua macam jenis. Pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat biasanya terbuat dari kompos, kotoran hewan, daun-daunan, arang sekam dan sampah organik  yang telah difermentasi sehingga menjadi pupuk organik padat. Aplikasi penerapannya pada tanaman bisa dengan cara ditabur atau ditanam dibawah tanaman. 

Pupuk organik cair, biasanya berasal dari beberapa bahan organik yang telah diekstrak dan difermentasi sehingga menjadi sebuah formula pupuk cair yang bisa dicampur dengan air dan dalam aplikasinya bisa disemprot ke daun atau dikocorkan ke tanah.
Dalam pembuatan pupuk organik dan cair juga sedikit berbeda, namun pada dasarnya kedua pupuk ini terbuat dari bahan organik dan terbebas dari bahan kimia sintetis berbahaya.





























BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1          Teknik Pengumpulan Data
3.3.1   Kajian Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dari media cetak dan elektronik yang berupa buku, jurnal serta artikel-artikel dari internet.
3.3.2   Ekperimen
Metode eksperimen adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.
3.2          Tekhnik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil angket serta melakukan sebuah eksperimen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Kemudian hasilnya akan diinterpretasikan oleh peneliti sesuai dengan landasan teori yang telah ditetapkan. Setelah itu akan ditarik kesimpulan.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Proses Pembuatan Pupuk Cair Organik
            Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, membuktikan bahwa limbah buah mengkudu busuk dapat dibuat menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
Proses pembuatan pupuk cair organik dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:
1.      Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahap dimana kami menyiapkan alat dan bahan yang akan kami gunakan dalam proses pembuatan pupuk organik cair.
Adapaun alat adan bahan yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
a.       Alat
Alat-alat yang kami gunakan dalam proses pembuatan briket tempurung kelapa adalah sebagai berikut :
1.      Baskom
2.      Saringan
3.      Corong
4.      Jerigen yang sudah dilubangi tutupnya
5.      Botol yang telah dilubangi tutupnya
6.      Selang
b.      Bahan-bahan yang kami butuhkan dalam proses pembuatan briket tempurung kelapa adalah sebagai berikut :
1.      Buah mengkudu busuk
2.      Air kelapa
3.      Air cucian beras
4.      Gula merah
5.      Air putih
2.      Tahap pembuatan
Tahap pembuatan adalah tahap dimana kami memproses buah mengkudu busuk menjadi pupuk. Proses pembuatan pupuk organik cair melalui beberapa langkah sebagai berikut:
a.       Meremas-remas buah mengkudu busuk.
b.      Menambahkan air cucian beras.
c.       Menambahkan air kelapa.
c.       Menambahkan gula merah.
d.      Menyaring semua bahan yang telah dicampur tersebut kedalam baskom.
e.       Memasukkan hasil saringan tersebut ke dalam jerigen.
f.       Menutup jerigen rapat-rapat.
g.      Memasukkan air sabun ke dalam botol.
h.      Menyambungkan jerigen dan botol dengan selang.
i.        Menutup celah lubang dengan plastisin.
j.        Memfermentasikan selama 15 hari.


4.2   Perbandingan keuntungan Pupuk  Organik dan Anorganik
Jenis Pupuk
Keunggulannya
Pupuk Organik
1.      Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit.
2.      Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
3.      Memiliki daya simpan air (water holding capasity) yang tinggi.
4.      Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit.
5.      Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan.
6.      Memiliki residual effect yang positif, sehingga tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya.

Pupuk Anorganik
1.      Hanya mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
2.      Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, justru penggunaannyadalamjangkawaktu lama menyebkan fisik tanah menjadi keras.
3.      Dapat membuat tanaman rentan terhadap penyakit.
4.      Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci. Karena itu, pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena unsur hara yang ada hilang akibat menguap atau tercuci air.












BAB V
PENUTUP

5.1  Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1   Buah mengkudu busuk dapat diolah menjadi pupuk cair organik dengan cara meremas buah, menambahkan air perasan beras, gula merah, air kelapa, menyaring, lalu memfermentasikan.
5.1.2   Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa buah mengkudu busuk dapat dijadikan pupuk cair organik.
5.2  Saran
Dari penulisan karya tulis ini, saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
5.2..1   Perlu diterapkan penggunaan pupuk organik agar tidak terjadi kerusakan lingkungan semakin parah.
5.2..2   Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan pupuk dari buah mengkudu busuk yang lebih berkualitas. Selain itu,untuk mengetahui manfaat lain dari limbah buah mengkudu busuk dan limbah lainnya agar kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan dengan pupuk anorganik.















DAFTAR PUSTAKA
Mawadah, Fevi.2013.Pupuk.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20PUPUK%2010%20C.pdf (diakses pada tanggal 19 Februari 2017 pukul 09.00)











 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI GUJARAT – Teori Kedatangan Islam di Indonesia Gujarat  merupakan wilayah yang kini berada di negara India. Daerah Gujarat d...