Proses Pembuatan Buah Mengkudu Busuk Sebagai Pupuk cair organik yang Ramah Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya
sebagian limbah buah mengkudu busuk ini hanya dibuang begitu saja, sehingga
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal buah mengkudu merupakan buah
yang belum termanfaatkan secara optimal dan memiliki khasiat yang luar biasa.
Dengan mengubah buah mengkudu busuk sebagai pupuk cair organik, maka akan
meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, serta mengurangi pencemaran
lingkungan.
Pupuk
sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk menambah unsur hara bagi pertumbuhan
tanaman. Anjuran penggunaan pupuk ataupun bahan lain yang sifatnya organic
dimaksudkan untuk mengurangi masalah yang sekarang timbul akibat dipakainya
bahanbahan kimia yang telah terbukti merusak tanah dan lingkungan.Seperti
penggunaan pupuk kimia akan berakibat merusak tanah. Penggunaan insektisida dan
pestisida kimia dalam pengendalian predator, hama dan penyakit juga merusak
lingkungan yang keduanya berpengaruh terhadap system pertanian.
Dari strukturnya pupuk organic yang beredar
sekarang, ada yang berupa padat dan ada pupuk organic cair. Pupuk organic padat
biasnaya dibuat dengan cara pengomposan. Pengomposan secara alami terjadi,
namun dalam menyediakan kompos secara cepat dapat dilakukan dengan cara
pengomposan menggunakan mikroba terepilih yang berhasil diisolasi dari tanah.
Inokulum mikroba terpoikih tersebut sekarang tealh banyak dijual di toko-toko
pertanian sperti StarDec, Orga Simba, EM Lestari,EM4,StarBio dsb.
Oleh karena itu pembuatan pupuk organik cair dari
buah mengkudu busuk akan mengurangi pencemaran lingkungan. Sejalan dengan
perkembangan IPTEK, maka buah mengkudu busuk tersebut diolah menjadi sebuah
pupuk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari buah mengkudu.
Selain itu, pupuk organik cair dari buah mengkudu busuk merupakan terobosan
baru yang memiliki prospek yang lebih baik ditengah mahalnya harga pupuk saat
ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaiman proses pembuatan buah mengkudu
busuk sebagai pupuk orgamik cair ?
1.2.2
Apakah
buah mengkudu busuk dapat dijadikan pupuk organik cair?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui proses pembuatan buah
mengkudu busuk sebagai pupuk orgamik cair sebagai salah satu upaya pemanfaatan
buah mengkudu yang banyak terdapat di kecamatan Tayu.
1.3.2
Untuk mengetahui apakah buah mengkudu
busuk dapat digunakan sebagai pupuk
organik cair.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1.4.1
Dengan adanya pembuatan pupuk dari buah
mengkudu busuk diharapkan dapat mengurangi limbah buah mengkudu busuk.
1.4.2
Dengan adanya pembuatan pupuk dari buah
mengkudu busuk diharapkan dapat menghasilkan pupuk organik yang ramah
lingkungan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Deskripsi Mengkudu
Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100
SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia,
mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di
tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain
untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman
pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu.
Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah salah satu
jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan mengkudu untuk
mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya : tumor, luka, penyakit kulit,
gangguan pernapasan, demam, dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang
pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui
nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut kahuna adalah orang
memegang peranan penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia
dan selalu menggunakan mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu
juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang
lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina, dan juga dimuat dalam
cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau
Jawa ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong
pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi,
karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para
peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan
kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Hasil
penemuan inilah yang menjadi latar belakang nama "Morinda" (Fevi Mawadah, 2013).
(Gambar.1
Buah Mengkudu)
2.2 Pengertian Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari
materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan
organik daripada kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk
hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas
tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan
pertanian, dan limbah kota (sampah)
2.3 Manfaat Pupuk Organik
1.
Bertambahnya unsur hara serta bahan
organik yang bisa menyuburkan tanah. Prosesnya adalah dengan berkembangbiaknya
mikroorganisme dalam tanah akan mengakibatkan perbaikan struktur tanah dan
menjadikan sifat fisik dan kimia tanah akan terproses dengan mudah, daya ikat
air yang menjadi lebih kuat, dan udara dalam tanah menjadi lancar.
2.
Dapat memperbaiki sifat biologi dalam
tanah, dengan semakin berkembangnya mikroorganisme atau jasad renik dalam tanah
juga akan menyeimbangkan ekosistem sehingga musuh alami akan bertahan dan
berkemabang biak sehingga akan menekan hama tanaman.
3.
Penggunaan pupuk organik akan menjaga
kelestarian alam, mejaga polusi dari penggunaan pupuk yang non organik dan
menjaga keseimbangan ekosistem.
2.4 Jenis Pupuk Organik
Pupuk organik pada dasarnya terdapat dua macam
jenis. Pupuk
organik padat dan pupuk organik cair.
Pupuk organik padat biasanya terbuat dari kompos, kotoran hewan, daun-daunan,
arang sekam dan sampah organik yang telah difermentasi sehingga menjadi
pupuk organik padat. Aplikasi penerapannya pada tanaman bisa dengan cara
ditabur atau ditanam dibawah tanaman.
Pupuk organik cair, biasanya berasal dari beberapa
bahan organik yang telah diekstrak dan difermentasi sehingga menjadi sebuah
formula pupuk cair yang bisa dicampur dengan air dan dalam aplikasinya bisa
disemprot ke daun atau dikocorkan ke tanah.
Dalam pembuatan pupuk organik dan cair juga sedikit berbeda, namun pada
dasarnya kedua pupuk ini terbuat dari bahan organik dan terbebas dari bahan
kimia sintetis berbahaya.
BAB
III
METODOLOGI
PENULISAN
3.1
Teknik
Pengumpulan Data
3.3.1
Kajian Pustaka
Studi pustaka merupakan metode
pengumpulan data dari media cetak dan elektronik yang berupa buku, jurnal serta
artikel-artikel dari internet.
3.3.2
Ekperimen
Metode eksperimen adalah suatu
tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan
suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran
melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan itu.
3.2
Tekhnik
Analisis Data
Teknik
analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian
yang diperoleh dari hasil angket serta melakukan sebuah eksperimen untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Kemudian
hasilnya akan diinterpretasikan oleh peneliti sesuai dengan landasan teori yang
telah ditetapkan. Setelah itu akan ditarik kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pembuatan Pupuk Cair Organik
Berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan, membuktikan bahwa limbah buah mengkudu busuk
dapat dibuat menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
Proses pembuatan pupuk cair organik
dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:
1.
Tahap persiapan
Tahap
persiapan adalah tahap dimana kami menyiapkan alat dan bahan yang akan kami
gunakan dalam proses pembuatan pupuk organik cair.
Adapaun
alat adan bahan yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
a.
Alat
Alat-alat yang
kami gunakan dalam proses pembuatan briket tempurung kelapa adalah sebagai
berikut :
1.
Baskom
2.
Saringan
3.
Corong
4.
Jerigen yang sudah dilubangi tutupnya
5.
Botol yang telah dilubangi tutupnya
6.
Selang
b.
Bahan-bahan yang kami butuhkan dalam
proses pembuatan briket tempurung kelapa adalah sebagai berikut :
1.
Buah mengkudu busuk
2.
Air kelapa
3.
Air cucian beras
4.
Gula merah
5.
Air putih
2.
Tahap pembuatan
Tahap
pembuatan adalah tahap dimana kami memproses buah mengkudu busuk menjadi pupuk.
Proses pembuatan pupuk organik cair melalui beberapa langkah sebagai berikut:
a.
Meremas-remas buah mengkudu busuk.
b.
Menambahkan air cucian beras.
c.
Menambahkan air kelapa.
c.
Menambahkan gula merah.
d.
Menyaring semua bahan yang telah dicampur
tersebut kedalam baskom.
e.
Memasukkan hasil saringan tersebut ke
dalam jerigen.
f.
Menutup jerigen rapat-rapat.
g.
Memasukkan air sabun ke dalam botol.
h.
Menyambungkan jerigen dan botol dengan
selang.
i.
Menutup celah lubang dengan plastisin.
j.
Memfermentasikan selama 15 hari.
4.2
Perbandingan keuntungan Pupuk Organik dan Anorganik
Jenis Pupuk
|
Keunggulannya
|
Pupuk Organik
|
1.
Mengandung
unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit.
2.
Dapat
memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
3. Memiliki daya simpan air (water holding capasity) yang tinggi.
4.
Beberapa
tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan
penyakit.
5.
Meningkatkan
aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan.
6.
Memiliki
residual effect yang positif, sehingga tanaman yang ditanam pada musim
berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya.
|
Pupuk Anorganik
|
1.
Hanya
mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
2.
Tidak
dapat memperbaiki struktur tanah, justru penggunaannyadalamjangkawaktu lama
menyebkan fisik tanah menjadi keras.
3.
Dapat
membuat tanaman rentan terhadap penyakit.
4.
Pupuk
anorganik mudah menguap dan tercuci. Karena itu, pengaplikasian yang tidak
tepat akan sia-sia karena unsur hara yang ada hilang akibat menguap atau
tercuci air.
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1
Buah mengkudu busuk dapat diolah menjadi
pupuk cair organik dengan cara meremas buah, menambahkan air perasan beras,
gula merah, air kelapa, menyaring, lalu memfermentasikan.
5.1.2
Dari hasil percobaan yang telah kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa buah mengkudu busuk dapat dijadikan pupuk cair
organik.
5.2 Saran
Dari penulisan karya tulis ini, saran yang dapat
penulis sampaikan adalah :
5.2..1
Perlu
diterapkan penggunaan pupuk organik agar tidak terjadi kerusakan lingkungan
semakin parah.
5.2..2
Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan pupuk dari
buah mengkudu busuk
yang lebih berkualitas. Selain itu,untuk mengetahui manfaat lain dari limbah buah
mengkudu busuk
dan limbah lainnya agar kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan
kita. Sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan dengan pupuk
anorganik.
DAFTAR PUSTAKA
Mawadah,
Fevi.2013.Pupuk.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20PUPUK%2010%20C.pdf
(diakses pada tanggal 19 Februari 2017 pukul 09.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar