Senin, 18 Desember 2017




Pembuatan Briket dari Ampas Tebu
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kebutuhan dan konsumsi energi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya perekonomian masyarakat. Di Indonesia kebutuhan dan konsumsi energi terfokus kepada penggunaan bahan bakar minyak cadangannya kian menipis sedangkan pada sisi lain terdapat sejumlah biomassa yang kuantitasnya cukup melimpah namun belum dioptimalkan penggunaanya.
Energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan seperti briket dengan memanfaatkan limbah biomassa seperti tempurung kelapa, sekam padi, serbuk gergaji kayu jati, ampas tebu. Sejalan dengan itu, berbagai pertimbangan untuk memanfaatkan tempurung kelapa serbuk gergaji kayu dan ampas tebu menjadi penting mengingat limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal (Amin,2000).
Usaha minuman Alami seperti sari Tebu Murni semakin ramai dilirik orang, banyak ide-ide creative muncul dari minuman yang lebih dikenal orang dengan "ES TEBU", mulai dari menjual sari perasan tebu yang hanya satu kali, menambahkan dengan lemon, jahe, bahkan bukti terbaru yang saya temukan adalah memadukan sari tebu dengan ramuan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Begitu juga dengan daerah kecamatan Tayu mulai ramai dengan adanya usaha es sari tebu. Berdasarkan observasi  terdapat ±20 buah outlet usaha es sari tebu yang tersebar di daerah kecamatan Tayu. Setiap harinya rata-rata menghasilkan 1-2 karung limbah ampas tebu.  Jika dikalikan dengan jumlah outlet yang ada,maka setiap harinya daerah Tayu akan menghasilkan ± 30 karung ampas es sari tebu.
Limbah ampas es sari tebu yang tidak dimanfaatkan biasanya ditumpuk di sekitar penggilingan, ampas tersebut dimasukkan ke dalam karung-karung. Sesuai dengan hasil angket yang kami sebar, sebanyak 10 pedagang es sari tebu di Tayu membuang ampas di TPA, dan 8 pedagang  membakar limbah tersebut serta hanya 2 pedagang saja yang memanfaatkan kembali limbah ampas tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu pemikiran khusus dalam mengatasi  tumpukan limbah ampas es sari tebu di wilayah Tayu.
Energi terbarukan dengan bahan baku melimpah dan terbuat dari bahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi merupakan suatu impian. Bahkan akan sangat ekonomis jika energi terbarukan tersebut terbuat dari limbah produksi yang dilakukan oleh industri itu sendiri.
Dari kenyataan diatas, maka dapat dilihat adanya peluang untuk menggabungkan dua hal tersebut, sehingga akan didapat suatu bahan bakar alternatif berupa briket.
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :
1.2.1        Bagaimana proses pembuatan briket ampas sari tebu?
1.2.2        Apakah briket ampas sari tebu dapat mengurangi jumlah limbah ampas es sari tebu di wilayah Tayu?
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1        Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan briket ampas sari tebu.
1.3.2        Untuk mengetahui apakah briket ampas sari tebu dapat mengurangi jumlah limbah ampas es sari tebu di wilayah Tayu.

1.4  Manfaat Penulisan
1.4.1        Mengurangi tumpukan limbah ampas sari tebu dari penjual es sari tebu disekitar kecamatan Tayu.
1.4.2        Menciptakan energi terbarukan dari limbah ampas tebu sebagai salah satu cara mengatasi kelangkaan energi.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Briket
Briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari limbah organik, limbah pabrik maupun dari limbah perkotaan. Bahan bakar padat ini merupakan bahan bakar alternatif atau merupakan pengganti bahan bakar minyak yang paling murah dan dimungkinkan untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana (Kementrian Negara Riset dan Teknologi @2004.ristek.go.id).
Winaya (2010) dalam Justin (2013) menyatakan bahwa salah satu karakteristik biomassa briket yang paling berpengaruh terhadap performansi pembakaran adalah kandungan zat volatil yang tinggi dengan nilai kalor yang rendah. Nilai kalor rendah akan menyebabkan turunnya temperatur maksimum pembakaran dan meningkatkan waktu pembakaran yang dapat menyebabkan terjadinya pembakaran yang tidak sempurna.
Tekanan pemampatan diberikan untuk menciptakan kontak antara permukaan bahan yang direkat dengan bahan perekat. Setelah bahan perekat dicampukan dan tekan mulai diberikan maka perekat yang masih dalam keadaan cair akan mulai mengalir membagi diri ke permukaan bahan. Pada saat yang bersamaan dengan terjadinya aliran maka perekat juga mengalami perpindahan dari permukaan yang diberi perekat ke permukaan yang diberi perekat ke permukaan yang belum terkena perekat.
Himawanto (2005) meneliti laju pembakaran briket yang terbuat dari sampah pengergajian kayu, sekam padi, kulit kacang tanah, serat kulit kelapa sawit. Briket dibuat dengan metode piston-press dengan bahan perekat starch dan molase.. briket yang dibuat diuji karakteristik pembakarannya. Peneliti menyimpulkan laju pembakaran naik seiring dengan kenaikan dwell time dan prosentase perekat. Briket dari limbah penggergajian kayu mempunyai sifat paling baik dibandingkan dengan bahan yang lain. Secara umum disimpulkan bahwa briket biomassa mempunyai potensi untuk dijadikan bahan bakar, tetapi setiap material mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
2.2  Es Sari Tebu
Es sari tebu adalah sebuah jus yang diekstrak dari tebu yang dipres. Minuman tersebut dikonsumsi sebagai minuman di beberapa tempat, khususnya tempat dimana tebu secara komersial dikembangkan seperti Asia TenggaraAsia SelatanMesirAmerika Latin dan Brasil (Wikipedia, 2016). Minuman ini banyak digemari oleh masyarakat indonesia karena harganya ekonomis dan mampu memberikan kesegaran bagi yang minumnya sehingga cocok diminum di iklim tropis. Selain itu minuman ini juga memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1.         Memperkuat Imun Tubuh
Tebu memiliki zat sukrosa yang berfungsi memperkuat imun tubuh sehingga konsumennya tidak akan gampang sakit dan terserang virus atau bakteri yang membahayakan.
2.         Kaya akan Nutrisi
Nutrisi yang dikandung air tebu sangatlah berlimpah dan beragam, mulai dari manfaat kalsium, manfaat zat besi, fosfor hingga magnesium. Karena itu, sering-seringlah mengonsumsi air tebu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian. Nutrisi yang dimiliki air tebu bahkan diyakini mampu memenuhi kekurangan vitamin yang diderita tubuh setelah terserang penyakit, semisal demam.
3.         Mencegah Dehidrasi
Ketika cuaca panas dan tubuh kekurangan cairan, air tebu tidak hanya dapat menyegarkan tenggorokan. Akan tetapi juga menghidrasi tubuh sehingga, tubuh tidak akan kekurangan cairan atau dehidrasi bahkan dalam kasus terburuk, stroke. Ini membuat es tebu murni sangat cocok dikonsumsi ketika musim kemarau panjang. Tak heran jika penjual es tebu murni menjamur pada musim hujan karena permintaan yang semakin meninggi.
4.         Mengobati Kanker
Air tebu memiliki kandungan alkali yang dapat menjauhkan konsumennya dari ancaman berbagai jenis kanker mulai dari kanker payudara (tebu juga memiliki kandungan prostat), paru-paru dan usus besar. Selain untuk pencegahan, air tebu juga baik untuk pengobatan demi melumpuhkan sel kanker dan menghambat penyebarannya. Tentunya untuk kasus kedua ini, konsumsi air tebu harus dibarengi dengan pengobatan lain yang lebih intensif.
5.         Menguatkan Gigi dan Gusi
Air tebu bisa menjadi bahan alternatif untuk perawatan gigi untuk menguatkan gigi, sekaligus gusi. Namun demikian, Anda harus mencampur air tebu dengan perasan jeruk nipis dan garam sebelum dikonsumsi. Cara yang demikian diyakini mampu menguatkan gigi dan gusi secara alami dan tanpa efek samping.
6.         Mencegah dan Mengobati Penyakit Kuning
Penyakit kuning terjadi karena adanya bilirublin belebih dalam darah yang mengakibatkan kulit menjadi kuning dan menyerang liver serta hati. Air tebu di sini berfungsi mengontrol kadar bilirublin agar tetap normal sehinga dapat mencegah pun mengobati penyakit kuning.
7.         Mengobati Diabetes
Gula yang terkandung dalam tebu berbeda dengan gula pasir, meskipun tebu adalah bahan dasar gula pasir. Karena berbeda itulah, air tebu justru baik bagi penderita diabetes karena mengandung gula alami yang otomatis lebih baik dibanding pemanis buatan atau gula mentah sekalipun. Air tebu dapat menyeimbangkan kadar gula dalam darah sehingga baik untuk penderita diabetes. Hal ini berhubungan dengan senyawa octasonal dalam tebu yang dapat mengurangi kadar gula dalam darah (Info Manfaat Terkini, 2015).
2.3  Ampas Tebu
Pada proses penggilingan tebu, terdapat lima kali proses penggilingan dari batang tebu sampai dihasilkan ampas tebu. Pada penggilingan pertama dan kedua dihasilkan nira mentah yang berwarna kuning kecoklatan, kemudian pada proses penggilingan awal yaitu penggilingan pertama dan kedua dihasilkan ampas tebu basah (Wijayanti, 2009). Untuk mendapatkan nira yang optimal, pada penggilingan ampas hasil gilingan kedua harus ditambahkan susu kapur 3Be yang be rfungsi sebagai senyawa yang mampu menyerap nira dari serat ampas tebu, sehingga pada penggilingan ketiga nira masih dapat diserap meskipun volumenya lebih sedikit dari hasil gilingan kedua.
Ampas tebu sebagian besar mengandung ligno-cellulose. Panjang seratnya antara 1,7 sampai 2mm dengan diameter sekitar 20 mikr, sehingga amapas tebu ini dapat memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi papan-papan buatan. Bagasse mengandung air 48%-52%, gula rata-rata 3,3% dan serat rata-rata 47,&%. Serat bagase tidak dapat larut dalam air dan sebagaian terdiri atas selulosa, pentosan dan lignin (Witono,2003).




BAB III
METODE PENULISAN

3.1  Tehnik Pengumpulan Data
3.3.1     Observasi
Menurut Arikunto (2002) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan yang sistematis. Observasi yang kami lakukan adalah mengamati langsung  jumlah penjual dan limbah ampas es sari tebu di outlet-outlet es sari tebu di sekitar Tayu.
3.3.2     Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab Suharsimi (2002).
Metode ini memuat sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada pedagang es sari tebu untuk memperoleh data tentang limbah ampas es sari tebu dan cara penanganan limbah. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dalam bentuk pilihan berganda, yaitu pertanyaan yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden hanya memilih jawaban yang sesuai.
3.3.3     Kajian Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dari media cetak dan elektronik yang berupa buku, jurnal serta artikel-artikel dari internet.
3.3.4     Ekperimen
Metode eksperimen adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.


3.2  Tehnik Analis Data
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil angket serta melakukan sebuah eksperimen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Kemudian hasilnya akan diinterpretasikan oleh peneliti sesuai dengan landasan teori yang telah ditetapkan. Setelah itu akan ditarik kesimpulan
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1  Proses Pembuatan Briket Ampas Es Sari Tebu (Bripasaribu)
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, membuktikan bahwa limbah es sari tebu dapat dibuat menjadi bahan bakar alternatit yang ramah lingkungan yaitu briket biomassa.
Proses pembuatan briket biomassa dengan menggunakan limbah es sari tebu melalui beberapa tahap yaitu:
1.      Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahap dimana kami menyiapkan alat dan bahan yang akan kami gunakan dalam proses pembuatan briket ampas sari tebu.
Adapaun alat adan bahan yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
a.       Alat
Alat-alat yang kami gunakan dalam proses pembuatan briket ampas sari tebu adalah sebgai berikut:
1.      Parang
2.      Ayakan
3.      Mangkut untuk mencapur perekat dan serbuk
4.      Alat pencetak briket
5.      Alat penekan
6.      Alat penggilingan.
7.      Panci
8.      Kompor
9.      Sendok
b.      Bahan
Bahan-bahan yang kami butuhkan dalam proses pembuatan briket ampas sari tebu adalah sebagai berikut:
1.      Amapas sari tebu yang telah dikeringkan terlebih dahulu
2.      Tepung tapioka
3.      Air

2.      Tahap pembuatan
Tahap pembuatan adalah tahap dimana kami memproses ampas sari tebu menjadi briket. Proses pembuatan briket ampas sari tebu melalui beberapa langkah sebagai berikut:
a.       Menggiling ampas sari tebu yang telah kering sehingga menjadi seperti tepung.
b.      Memanaskan air hingga mendidih.
c.       Mencampur tepung tapioka dengan air.
d.      Memasukkan tepung tapioka yang telah dicampur dengan air ke dalam air mendidih.
e.       Kemudian diaduk dengan sendok hingga menjadi lem/perekat.
f.       Mencapurkan ampas sari tebu yang telah dihaluskan dengan perekat dengan (1:5).
g.      Mengaduk hingga campurannya menjadi adonan yangn homogen.
h.      Memasukkan adonan ke dalam alat cetak.
i.        Menekan adonan dengan alat tekan sederhana.
j.        Mengeluarkan adonan dari alat cetak.
3.      Tahap pengeringan
Tahap pengeringan adalah tahap dimana kami mengeringkan adonan yang telah kami cetak dibawah sinah matahari sebelum kami gunakan sebgai bahan bakar alternatif.
4.2   Briket Ampas Tebu Dapat Mengurangi Limbah Pedagang Es Sari Tebu di Wilayah Tayu
Berdasarkan observasi yang kami lakukan menunjukkan bahwa penjual es sari tebu disekitar desa Jepat Lor berjumlah ± 5 buah dan rata-rata mereka menghasilkan 1-2 karung limbah ampas tebu setiap hari. Limbah ampas sari tebu sebagian besar hanya dibuang di TPA dan dibakar . Padahal jika diolah menjadi bahan bakar alternatif seperti briket tentunya akan menjadi sumber pundi-pundi uang dan menjadi sumber ekonomi yang mampu menambah penghasilan dari penjual es sari tebu itu sendiri.
Untuk itu kami berusaha mengubah limbah ampas tebu menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yaitu briket agar mampu mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan dari penjualan es sari tebu dan juga mampu menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penjual es tebu itu sendiri secara khusus dan secara umum bagi masyarakat kecil dan menengah yang menjadikan pengolahan limbah ampas tebu menjadi briket sebagai usaha mereka.



       Gambar 2 . Briket Ampas Es Sari Tebu

Berdasarkan hasil angket yang kami peroleh, dapat dijelaskan bahwa semua pedagang menyatakan belum ada yang memanfaatkan kembali limbah ampas es sari tebu yang dihasilkan. Ketika kami memberikan penawaran mengenai pemanfaatan limbah es sari tebu menjadi briket, seluruh pedagang es sari tebu di wilayah tayu menyatakan setuju. Sehingga pembuatan briket ampas es sari tebu mempunyai prospek yang cukup bagus karena briket es sari tebu memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1.      Sebagai energi alternatif ditengah-tengah sulitnya mendapatkan bahan bakar fosil untuk memasak seperti gas LPG.
2.      Mengurangi pencemaran lingkungan karena pengolahan ampas limbah es sari tebu dapat mengurangi volume sampah organik dari penjualan es sari tebu di desa Jepat Lor.
3.      Sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat karena pengolahan limbah es sari tebu menjdi briket dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat kecil dan menengah.
                     


BAB V
PENUTUP

5.1  Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1   Ampas limbah penjualan es sari tebu dapat diolah menjadi briket dengan cara mengeringkan ampas, menghaluskan ampas, mencampur ampas dengan perekat, mencetak briket serta mengeringkan Briket Ampas Es Sari tebu .
5.1.2   Pembuatan briket ampas tebu dapat mengurangi jumlah  limbah ampas es sari tebu  di wilayah Tayu karena dapat mengurangi pembuangan ampas di TPA serta dapat mengurangi pembakaran ampas. Semua pedagang es sari tebu di wilayah desa Jepat Lor memberikan respon setuju jika hasil limbahnya dapat dimanfaatkan menjadi briket.
5.2  Saran
Dari penulisan karya tulis ini, saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
5.2..1   Perlu diterapkan penggunaan bahan bakar untuk memasak yang ramah lingkungan untuk menghindari kerusakan lingkungan yang lebih parah dan ancaman global warming yang berkelanjutan.
5.2..2   Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan briket ampas sari tebu yang lebih berkualitas. Selain itu,untuk mengetahui manfaat lain dari limbah ampas es sari tebu dan limbah lainnya agar kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan dengan minyak tanah maupun gas.







DAFTAR PUSTAKA


Amin, S. 2000. Penelitian Berbagai Jenis Kayu Limbah Pengolahan untuk Pemilihan Bahan baku Briket Arang. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 2, 41-46.

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Himawanto, D.A. 2005. Pengaruh Temperatur Karbonisasi terhadap Karakteristik Pembakaran Briket. Jurnal Media Mesin. Volume 6 No. 2, Juli 2005. Surakarta.

Justin Rexanindita Nugraha.2013.Karakteristik Termal Briket Arang Ampas Tebu Dengan Variasi Bahan Perekat Lumpur Lapindo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Kementerian Negara Riset dan Teknologi@ristek.go.id. [14 Februari 2013]

Wijayanti. 2009. Arang Aktif Ampas Tebu Sebagai Adsorben pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor

Wikipedia. 2016. Es tebu.diakses pada tanggal 25 September 2016 pukul 11.41 WIB.  https://id.wikipedia.org/wiki/Air_tebu.

Witono, J.A. 2003. Produksi Furfural dan Turunannya: Alternatif Peningkatan Nilai Ampas Tebu Indonesia. http//www.chem-istry.org/sect=fokus/htm. [16 Februari 2008]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI GUJARAT – Teori Kedatangan Islam di Indonesia Gujarat  merupakan wilayah yang kini berada di negara India. Daerah Gujarat d...