- Bagaimana islam memandang pacaran?
Sesungguhnya islam tidak melarang pacaran. Sebab saling mencintai adalah sesuatu yang bersifat instinktif. Namun kenyataannya model cinta zaman lebih banyak dibumbuhi oleh nafsu birahi. Begitu cinta menyapa, maka semuanya harus terlampiaskan. Ciuman, belaian dan lain sebagainya sudah menjadi kebiasaan. Bahkan tak jarang pasangan melakukan perbuatan terlarang.
Semestinya cinta yang suci harus pula dilakukan dengan cara-cara yang suci. Suci dalam arti menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan terlarang.
Renungkanlah firman Allah dalam QS. An-Nur : 30 berikut ini :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Maka, jika pasangan wanita dan pria tengah merasakan manisnya cinta, maka pertama-tama yang harus dilakukan adalah menjaga hati. Jika hati jelek, maka jelek pulalah semua gerak tubuh. Karena itu, jagalah hati agar tidak dikotori setan.
Sementara itu, M. Ilham Marzuq dalam bukunya "X-Pose Remaja" memberikan beberapa tips agar ketika cinta dilarang menyapa para wanita remaja tidak menjadi terganggu aktifitasnya atau tidak turun daya belajarnya. Tips itu antara lain :
- Pahami diri
Maksudnya adalah bertanya pada diri sendiri apakah cinta yang datang itu cinta sejati ataukah hanya cinta sesaat.
- Gerakkan Tubuh
Maksudnya adalah menggerakkan tubuh untuk lebih banyak beraktifitas yang baik.
- Takutlah Azab Allah SWT
Selebihnya, hendaklah takut dengan adzab Allah. Ingat semua perbuatan yang kita lakukan pasti akan dibalas oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar