Kuburan Abu Lu`luah al-Majusi (Pembunuh Khalifah Umar) yang Dimuliakan di
Iran
Muslimdaily.net – Pada setiap tahun, Syi’ah merayakan terbunuhnya
Khalifah Umar bin al-KhaththabRadhiallahu ‘Anhu, dan mereka
menganggapnya sebagai hari raya, yang kegembiraan dan kebahagiaan merasuk dalam
hati mereka. Hari raya tersebut mereka sebut dengan Idul Ghufran, dan itu
bertepatan dengan tanggal 9 Rabi’il Awwal. Mereka mengeklaimnya bahwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat dari mereka perhitungan
amal pada hari itu.
Kita tidak
mengenal satu bangsa yang bergembira dengan syahidnya khalifah kedua yang mulia
Umar bin al-Khaththab Radhiallahu ‘Anhu kecuali Bangsa Persia (al-Majusi) dan
bangsa Yahudi. Khalifah Umar bin al-Khaththab Radhiallahu ‘Anhu dibunuh oleh
seorang Zindiq, Abu Lu’luah si Majusi, mudah-mudahan laknat Allah tertimpa
atasnya. Dulunya dia bernama Fairuz, dan dipanggil dengan Abu Abu Lu’luah,
sebagai penisbatan kepada putrinya. Dia adalah orang kafir berdasarkan
kesepakatan ahlul Islam. Dia adalah seorang Majusi penyembah api. Dia telah
membunuh Umar karena kebenciannya terhadap Islam dan para pemeluknya, juga
karena kecintaannya kepada orang-orang Majusi, dan sebagai bentuk dendam untuk
Bangsa Persia, negeri mereka, yang telah ditaklukkan oleh Umar Radhiallahu
‘Anhu, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Taimiyah Rahimahullah dalam Minhajus
Sunnah (6/370)).
Ibnu ‘Asakir
meriwayatkan dalam Tarikh Damaskus (44/441) dari jalur Thariq ‘Ubaidillah bin
Umar dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar, dia berkata, ‘Tatkala Umar ditikam… dia
memanggil Abdullah bin ‘Abbas… maka Ibnu ‘Abbas berkata, ‘Wahai Amirul
mukminin, tidaklah aku mendatangi sekumpulan kaum muslimin, kecuali mereka
semua menangis, seakan-akan mereka kehilangan anak-anak mereka pada hari ini.’
Umar berkata, ‘Siapakah yang membunuhku?’ Dia menjawab, ‘Abu Lu`lu`ah, si
Majusi, budak al-Mughirah bin Syu’bah.’ Dia berkata, ‘Maka kamipun melihat
kegembiraan di wajahnya, seraya berkata,
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ لَمْ يَقْتُلْنِيْ رَجُلٌ يُحَاجِنِيْ بِلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
‘Alhamdulillah,
saya tidak dibunuh oleh seorang laki-laki yang berhujjah melawanku dengan
kalimat laa ilaaha illallaah pada hari kiamat.”
Sementara
orang yang berselancar di situs-situs Syi’ah, dia (dan setiap muslim)
akan terkejut dengan apa yang akan dia baca. Penjahat Pelaku teror ini ternyata
dikenalkan oleh kaum syi’ah sebagai berikut:
Siapakah dia
Abu Lu`lu`ah?
Abu Abu
Lu’luah adalah orang yang mendapatkan kemuliaan dengan membunuh makhluk
Allah yang paling keji dari makhluk pertama hingga terakhir.
Pemuliaan
Iran terhadapnya:
Disebutkan
bahwa Iran, mulai melakukan pekerjaan restorasi atas tempat ziarah yang mereka
sebut dengan Marqad Baba Syuja’uddin (Tempat Peristirahatan Baba Syuja’uddin)
pada tahun 2003 M, dan menganggap tempat ziarah tersebut adalah tempat ziarah
bersejarah yang wajib dilestarikan. Dan menamakan jalan Marqad tersebut yang
ada di sana dengan namanya; Jalan al-Fairuziy. Mereka membaca
keutamaan-keutamaan orang zindiq tersebut. Mereka menyebutnya dengan Hadharat
Baba Syuja’uddin. Mereka juga berkata kepada manusia, ‘Ziarahilah dia, dengan
menziarahinya, seluruh dosa kalian akan diampuni.’
Sebagian
situs Syi’ah menyebutkan bahwa siapa yang menziarahi kuburannya yang mulia,
pastilah dia akan melihat bahwa sebagian ulama kami yang ahli berijtihad
dikuburkan di sisinya. Mereka telah mewasiatkan yang demikian sebelum kematian
mereka agar mereka mendapatkan syafaat orang zindiq tadi di sisi Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara
do’a-do’a mereka:
الَّلهُمَّ
ارْضَ عَنْ أَبِيْ لُؤْلُؤَةَ وَاحْشُرْنِيْ مَعَهُ
“Ya Allah,
ridhailah Abu Abu Lu’luah, dan kumpulkanlah aku bersamanya.”
Demikianlah,
setiap orang yang berziarah ke kuburan orang jahat kafir ini –mudah-mudahan
laknat Allah menimpanya karena pengkhianatan dan pembunuhannya terhadap
Khalifah Umar Radhiallahu ‘Anhu di pagi hari saat mengimamai manusia shalat
subuh– berdo’a.
Bahkan para
pengelola makam tersebut berbuat lebih dari itu. Mereka memasang papan
bertuliskan pengkafiran dan laknat kepada Abu Bakar, Umar, Utsman sebagaimana
Anda lihat di gambar.Termasuk perkara yang harus dilakukan oleh setiap peziarah
adalah melaknat orang-orang terbaik tersebut dan berlepas diri dari mereka. Maka
selamat kepada para pelopor dan penyeru persatuan dan kerukunan Sunnah- syiah!
Inilah makam yang menggambarkan penghinaan besar terhadap agama Allah, juga
terhadap orang-orang yang telah memberikan harta, anak-anak dan darah mereka
dengan murah demi menolong agama Allah, hingga sampailah Islam dengan keutamaan
Umar bin al-Khaththab dan sahabat lain ke negeri Persia, dan kemudian
menjadikan mereka kaum muslimin setelah sebelumnya mereka adalah para penyembah
api. Kemudian sebagian mereka membalas keutamaan ini dengan pengkafiran dan
pelaknatan, serta bara` (berlepas diri) mereka. Maka segala puji bagi Allah
yang menyelamatkan kita dari bala` yang menimpa mereka.
Terakhir,
kami persembahkan kepada para pembaca Qiblati yang mulia, sebuah berita
mengagetkan sebagai berikut:
Bahwasannya
Abu Abu Lu’luah ketika membunuh Umar bin al-Khaththab Radhiallahu ‘Anhu,
manusia mengepungnya untuk menangkap. Ketika dia merasa bahwa mereka akan
menguasainya, dia pun menusuk dirinya sendiri dan mati bunuh diri,
mudah-mudahan laknat Allah dan seluruh manusia menimpannya hingga hari kiamat.
Sementara kuburan yang ada pada mereka di kota Kasyan, hanyalah kuburan ilusi
saja, itu hanya sekedar symbol. Akan tetapi hati mereka telah tergantung dengan
kuburannya, sebagaimana mereka tergantung dengan kuburan-kuburan, dan
makam-makam khayalan lainnya, seperti kuburan ‘Ali Radhiallahu ‘Anhu, dan
kuburan al-Husain Radhiallahu ‘Anhu, dan makam-makam palsu lainnya.
Setelah
penjelasan ini, kita katakan bahwa tetap adanya kuburan tersebut adalah bukti
nyata bahwa itu adalah bentuk pemuliaan yang agung dari Syi’ah terhadap
pembunuh Amirul Mukminin, Khalifah Umar Radhiallahu ‘Anhu. Karena ini merupakan
sebuah bentuk provokasi terhadap perasaan kita, kaum muslimin, maka
sesungguhnya kami menuntut kepada Republik Iran untuk menghancurkan kuburan
tersebut. Terutama kepada Penasihat Tinggi Iran yang telah memfatwakan haramnya
menjelek-jelekkan simbol ahlussunnah. Sebagaimana kami menuntut kepada
orang-orang yang bertanggung jawab, dan para pengajak kepada pendekatan syi’ah
– sunnah di setiap negeri Islam untuk mengadopsi kasus ini, serta
menindaklanjuti dan berusaha untuk mengatasinya.
Terakhir,
Kami berdo’a agar setiap orang yang menziarahi kubur tersebut mendapatkan
hidayah. Jika tidak, maka nantinya tempat mereka dan tempat tinggal akhir
mereka adalah di sisi tempat tidur Abu Lu`lu`ah di Jahannam. Padahal kami
berikan peringatan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu tidur di dalam
Jahannam.
Kami
hadiahkan pembahasan ini kepada penduduk Indonesia yang baik-baik, juga kepada
para ulama kami yang mulia, serta kepada para penanggung jawab yang ikhlas,
agar mereka lebih banyak tahu akan hakikat kaum tersebut. Ya Allah,
sesungguhnya kami telah menyampaikan, ya Allah, saksikanlah…! Ya Allah,
sesungguhnya kami telah menyampaikannya, ya Allah, saksikanlan…! Ya Allah,
sesungguhnya kami telah menyampaikannya, ya Allah, saksikanlan…!
Penulis:
Mamduh Farhan al-Buhairi
Dipublikasikan ulang dari Qiblati.com
Dipublikasikan ulang dari Qiblati.com
Foto:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar